Di era digital dimana banyaknya informasi tersalurkan dengan cepat, informasi
mengenai banyak hal dapat diperoleh dengan cepat atau bahkan muncul langsung dihadapan
kita tanpa perlu mencarinya, dengan kemudahan mengakses informasi ini secara perlahan
membentuk kebiasaan untuk selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya dan dampak
buruknya yaitu terbentuk sebuah gejala yang disebut Fear of Missing Out, disingkat FOMO
atau dalam bahasa Indonesia berarti kekhawatiran akan ketinggalan sesuatu (Takut
Ketinggalan).
Mengutip dari Halodoc, “FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out atau
takut ketinggalan. Kondisi ini terjadi ketika seseorang merasa cemas atau khawatir
melewatkan pengalaman, acara, atau aktivitas yang sedang terjadi di sekitarnya.” Ada
sejumlah hal yang bisa membuat seseorang merasa FOMO. Misalnya, seperti paparan
terhadap kehidupan sosial melalui media sosial atau cerita dari teman-teman, yang membuat
seseorang merasa tertinggal atau kurang berpartisipasi.
Gejala FOMO menurut Halodoc diantaranya adalah menggunakan sosial media secara
berlebihan, takut ditolak dan dikucilkan, terlalu berkomitmen, dan merasa tidak puas. FOMO
yang tidak berkesudahan akan mengakibatkan dampak negatif diantaranya seperti stres dan
kecemasan, tidak fokus dan tidak produktif, dan juga gangguan tidur.