Menjadi Remaja yang Positive Vibes dalam Lingkup Pergaulan

oleh : Bella Restia, S.Pd , Guru Bahasa Indonesia

Dewasa ini semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi sedikit banyak membawa pengaruh terhadap gaya hidup bermasyarakat terutama pada remaja. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan yang cukup berat bagi remaja mengingat pada masa tersebut merupakan proses pencarian jati diri yang akan berdampak panjang ke depannya. Pada proses pencarian jati diri tersebut remaja akan mengalami banyak perubahan seperti fisik, mental, akademik, perilaku, dan lain sebagainya. Perubahan yang dialami oleh remaja tentunya didasari oleh banyak faktor di antaranya adalah pergaulan dan lingkungan. Sejalan dengan yang disabdakan oleh Rasulullah dalam hadisnya, “Seseorang itu akan mengikuti kebiasaan temannya, maka setiap orang harus memperhatikan dengan siapa dia berteman.” (HR. AtTirmidzi). Hadis tersebut menjelaskan bahwa seseorang akan menyesuaikan dirinya dengan habit, tingkah laku, dan tabiat temannya. Oleh karena itu, maka kita perlu memperhatikan dengan siapa saja kita akan berteman. Apabila kita bergaul dalam lingkungan yang baik maka kita akan mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada di dalamnya. Pun sebaliknya, apabila kita bergaul dalam lingkungan yang buruk maka kita juga akan terpengaruh terhadap dampak buruknya. Hal ini sesuai dengan yang disabdakan Rasulullah, “Perumpamaan teman yang saleh dan buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Orang yang menjual minyak wangi bisa saja memberimu atau engkau membeli wewangiannya, atau engau mendapat wewangiannya. Sedangkan pandai besi, maka ia bisa membakar bajumu, atau engkau akan mendapatkan baunya yang busuk.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Aktivitas pergaulan yang remaja lakukan sebenarnya merupakan proses timbal-balik dan cerminan antara satu dengan lainnya. Apabila kita menginginkan lingkungan dan pergaulan yang baik maka hal itu harus berangkat dan diawali dari diri sendiri terlebih dahulu. Kita harus menjadi remaja dengan kepribadian yang baik sehingga -dengan pertolongan Allah yang utamanya- hal itu akan menjadi daya magnetis untuk menarik orang- orang baik agar bergaul dengan kita. Dengan demikian maka kita perlu belajar untuk menjadi remaja yang memiliki tabiat yang baik dan positif.

Beberapa hal yang dapat remaja lakukan dalam membentuk kepribadian yang positif dalam pergaulan di antaranya: berpegang teguh pada agama, jujur, saling mengingatkan, memaafkan, berprasangka baik, dan saling membantu.

a). Berpegang teguh pada agama

Berpegang teguh pada agama merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Berpegang teguh pada agama artinya kita melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan menjadikan agama sebagai pedoman kehidupan, segala suatu yang kita lakukan hanya untuk mencari rida Allah sehingga hal tersebut menjadi batasan hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh kita lakukan dalam pergaulan.

b). Jujur

Sikap jujur dalam pergaulan merupakan perilaku terpuji yang akan membuat hidup menjadi tenang dan damai. Di antara contoh berperilaku jujur ialah mengakui kesalahan dan bertanggung jawab, menjaga janji, menghindari ghibah, bersikap transparan, serta tidak menyembunyikan informasi.

c). Saling mengingatkan

Agama Islam merupakan agama nasihat sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah bahwasanya “Agama adalah nasihat”. Urgensinya sikap saling mengingatkan dalam pergaulan dikarenakan pada hakikatnya manusia merupakan tempat melakukan salah dan lupa. Oleh karena itu, maka kita perlu untuk saling mengingatkan. Sikap saling mengingatkan bukan karena kita paling benar atau paling baik. Akan tetapi, saling mengingatkan merupakan bentuk cinta dan kepedulian antara satu dengan lainnya.

d). Mudah memaafkan

Sikap mudah memaafkan merupakan pilar dalam membangun keharmonisan dalam pergaulan. Dengan sikap mudah memaafkan –atas izin Allah- kita bisa lebih mudah mengatasi konflik, memperbaiki hubungan, menyehatkan pikiran, dan mental. Selain itu, manfaat yang paling besar dengan sikap mudah memaafkan ialah Allah akan memberikan ganjaran pahala tanpa batas bagi yang orang mudah memaafkan.

e). Berbaik sangka atau huznudzon

Sikap berbaik sangka akan mendorong kita untuk selalu memiliki cara pandang yang lebih positif terhadap sesuatu. Sikap berbaik sangka tentu akan meminimalisir adanya konflik dalam pergaulan. Sikap berbaik sangka juga akan melahirkan sikap senang memberi udzur. Apabila kita mendengar perkataan atau mendapati perlakuan yang tidak kita senangi dari orang lain maka kita bisa mencari alasan untuk menghindari berburuk sangka dengan mengatakan “Mungkin ia bermaksud demikian, atau sebenarnya demikian,” dan kita usahakan untuk selalu memberikan alasan agar tidak ada kesempatan untuk berburuk sangka.

f). Saling membantu

Sikap saling membantu merupakan salah satu adab Islami. Sikap saling membantu merupakan pilar yang dapat membangun pergaulan yang sehat. Saling membantu memiliki urgensi yang sangat penting dalam kehidupan, khusunya bagi seorang muslim. Selain itu, sikap saling membantu harus dilandasi pada kebaikan dan ketaqwaan sebagaimana yang telah Allah sampaikan pada firman-Nya “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya. (QS. Al-Maidah ayat 2). Kita diwajibkan untuk saling membantu dalam kebaikan yang diiringi dengan ketaqwaan kepada Allah. Di dalam ketaqwaan terkandung keridaan Allah. Tentunya dalam menjalani kehidupan ini yang kita cari dan harapkan adalah keridaan Allah. Sebab dengan adanya keridaan Allah kebahagiaan, kemudahan, dan kenikmatan hidup akan kita dapatkan.

Demikian beberapa sikap positif yang harus dibangun dan dimiliki oleh kita khususnya sebagai remaja. Memiliki lingkup pergaulan yang positif di zaman seperti saat ini adalah cita-cita. Lingkup pergaulan yang sehat dan positif di zaman ini merupakan aset yang mahal bagi kebanyakan remaja. Oleh karena itu, jika kita menginginkan lingkup pergaulan yang positif dan sehat maka hal itu harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Mari kita belajar membentuk kepribadian yang baik agar dapat membangun kehidupan pergaulan yang baik dan positif.